Tausyiah

Hasan Al-Banna
Seorang da'i itu, jika dalam kelas ia menjadi yang paling cerdas, seolah dihabiskan hidupnya untuk belajar. Jika di tempat olahraga ia menjadi yang paling tangkas, seolah hidupnya dihabiskan untuk berlatih. Jika di majelis Al-Qur'an ia menjadi yang paling fasih dan banyak hafalannya, seolah hidupnya dihabiskan untuk menghafal. Dan dalam proyek-proyek dakwah mejadi yang terdepan, seolah habis hidupnya untuk proyek-proyek dakwah tersebut.

Minggu, 25 November 2012

" Muslimah Itu...."


1.       #muslimahitu | mendahulukan kecantikan dengan akhlak baik dan merawat kecantikan fisik
2.       #muslimahitu | yang diamnya menjadi pesona bagi mukmin dan suaranya sanggup melantakkan pemikiran kufur
3.        #muslimahitu | yang menghargai dirinya, dan hanya mempersembahkan dirinya pada satu-satunya manusia yg layak yakni suaminya
4.        #muslimahitu | dicemburui bidadari surga dengan menjaga shalat dan puasanya, baik yg wajib pula yg sunnah
5.       #muslimahitu | dimuliakan karena ia memuliakan diri, dan dihinakan karena ia yang memulai menghinakan dirinya
6.        #muslimahitu | memiliki harga, dan menentukan harganya sendiri, dan mereka akan dibeli oleh yg mampu membayar harganya
7.       #muslimahitu | lepas dari anggapan manusia tentang dirinya, anggapan Allah kekasihnya jauh lebih penting baginya
8.        #muslimahitu | bukan yg kerap berdiri di cermin, namun ia lebih sibuk mematut diri dalam bayangan para shahabiyah dan istri Nabi saw
9.       #muslimahitu | harus tegas pada pria yg belum jadi pasangan hidupnya, bukan berlembut-lembut sehingga diremehkan
10.   #muslimahitu | lebih banyak hafalan Al-Qur'annya dibanding hafalan lagu-lagunya
11.   #muslimahitu | tidak menggalau dan tidak membuat orang lain galau dengan tingkah polahnya
12.   #muslimahitu | karunia terbaik dari Allah buat lelaki, perhiasan dunia terbaik bagi lelaki, tanpanya lelaki tiada lengkap
13.    #muslimahitu | lebih banyak dipilih oleh lelaki karena sikap keibuannya, bukan karena bisa selesaikan persamaan matematika
14.   #muslimahitu | tak anggap boyband kemayu keren, tapi anehnya menganggap darah syuhada dan tinta ulama itu keren
15.   #muslimahitu | lebih banyak tangisannya atas penderitaan umat dibanding tangisannya atas dua sejoli di sinetron korea
16.   #muslimahitu | menahan lisannya lebih banyak, dan berdzikir lebih sering, belajar lebih banyak, dan beribadah lebih sering
17.   #muslimahitu | penyejuk pandangan karena pakaian mereka yg menutupi badan, penyejuk hati mereka menjaga pandangan
18.   #muslimahitu | bahan olok-olokan bagi orang pandir, bahan pembicaraan bagi aktivis lelaki palsu, dan pengingat malu bagi lelaki mukmin
19.   #muslimahitu | selalu siapkan diri untuk menjaga keluarganya kelak hindari neraka, dan tunjukkan jalan menuju ke surga
20.   #muslimahitu | bahagianya saat dia mampu sabar dalam musibah | dan senangnya saat mampu syukur dalam nikmat
21.   #muslimahitu | meneteskan airmata saat bahagia dan sedih semudah ia meneteskan airmata saat takut adzab Allah padanya
22.   #muslimahitu | bisa mulia karena parasnya Aisyah, bisa mulia karena bijaknya Khadijah, bisa mulia karena sabarnya Shafiyyah
23.   #muslimahitu..? bagaimanakah menurut kamu? >> jadilah duta Islam, karena wanita lebih dipantau daripada pria, tampikan dirimu :)


(dari tweet Ust. @felixsiauw 10 Mei 2012)

"Plis Berikan Kepastian"

Muslimah Pembelajar
Bismillahirrahmanirrahim…

“Kira-kira aku pantes nggak ya bersanding dengannya. Dia berilmu, sedangkan aku? Jauh dari berilmu.”

“Siapa?” aku mengalihkan pandangan langsung ke matanya.

“Kemarin ada yang ngelamar aku.”

“Hah! Terus-terus?” aku memburu.

“Aku belum berani ngasih jawaban.” Matanya meredup, ada ragu yang nggak bisa ditutupinya.

“Orangtuamu gimana?” aku makin penasaran.

“Mereka belum aku beri tahu,” katanya lagi.

“Lho, terus dia ngelamar lewat siapa?”

“Lewat chat Facebook, soalnya dia jauh di sebrang sana.”

“Heh!” Aku agak terkejut, walaupun aku sering mendengar kalau banyak yang menikah karena bertemu lewat facebook. Tapi kali ini menimpa sahabatku sendiri.

“Terus kamu tahu dia berilmu dari mana?” tanyaku lagi.

“Ya dari obrolan kita, dari status-statusnya, dari Link-link yang sering dia share buat aku. Dia juga anti pacaran sama kayak aku, cuma ya itu, kalo aku mau nerima aku harus mau nunggu dia selesai kuliah dan kerja dulu.”

Alisku terpaut, resah dan bingung, “Kalo dia memang masih mau nyelesain kuliah atau kerja dulu, kenapa ngelamarnya sekarang? Lewat Facebook pula? Kenapa nggak langsung sama orangtuamu?”

Dia mengangkat bahunya, “entahlah, tapi aku sudah terlanjur memiliki perasaan dan berharap padanya. Cuma aku nggak tahu harus bagaimana, mau diterima tapi nggak pasti, nggak diterima aku terlanjur suka sama dia. Kriteriaku banget.”

Aku menghela nafas, aku juga bingung apa yang harus aku lakukan pada sahabatku ini.

♥♥♥

Bukan cinta namanya kalau nggak bikin bingung, nggak bikin galau, nggak bikin nyesek. Tapi pernah nggak sih sahabat ngerasain dilamar atau ngelamar lewat facebook?

Berjuta rasanya ketika ada seseorang yang menyatakan ingin mengkhitbahmu meski lewat facebook, sms atau telpon. Hanya saja ketika kamu dikhitbah, apakah kamu meyakini dia akan menyikapi dengan serius atau hanya sebuah keinginan semata untuk menghalalkan KEDEKATAN kalian?

Hati-hati! Kamu nggak pernah tahu keseriusan seseorang sebelum dia datang kepada walimu, apalagi ada embel-embel nanti datang ke orang tuamu setelah lulus kuliah atau setelah dapat kerja. Lalu buat apa mengkhitbah kalau pada akhirnya dia nggak yakin dengan kemampuannya sendiri, justru melibatkanmu dalam penantian dan kegalauan. Bukankah hal ini menjadi jalan syetan untuk membawamu mengikuti kemauannya?

Bila kamu memang menyukainya, yakinkanlah dia untuk segera menemui orangtuamu tapi nggak dengan saling merayu apalagi termakan rayuan dengan menyetujui proses tanpa ada wali atau orangtua yang tahu. Kalau sampai itu terjadi apa bedanya dengan pacaran, hanya nama saja yang berbeda.

Nggak ada yang bisa didapatkan dari ketidakpastian selain rasa kecewa, tangis, dan galau. Jadi ketika dia memang masih nggak yakin dengan waktu untuk bertemu dengan orangtuamu, sudahlah… hentikan untuk berharap. Segera kembali berharap pada Allah Azza Wa Jalla, biarkan Dia yang menunjukkan jalan-Nya untukmu. Jika memang kamu berjodoh dengannya, sekarang ataupun nanti dia akan tetap menjadi pasanganmu, hanya saja dengan jalan yang pantas dan diridhoi-Nya.

So, mulailah berbenah. Jangan tergoda dengan status-status dari lawan jenismu, sms-sms yang nggak penting dari lawan jenismu. Jangan sampai kamu membuka pintu syetan lalu dengan tunduk kamu memasukinya. Pastikan, kamu membuka hati dan logikamu. Terjebak dalam ketidakpastian cuma akan membuatmu nggak berdaya bahkan jauh dari kebenaran yang ingin membuatmu kembali pada-Nya, atau kamu dengan rela menjauh dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Percayalah, Allah selalu memberikan jalan yang nggak pernah kamu sangka, jadi jangan pernah terjebak dari jalan yang Allah jauhkan darimu. Cinta bukan hanya kata, ia seharusnya berbuah surga bukan petaka.

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS. ath-Thalaq: 2-3)

Wallahua’lam bish shawwab.

♥♥♥

Semoga Bermanfaat InsyaAllah


Menguatkan diri sendiri

Muslimah Pembelajar
Siang ini hujan sangat deras mengguyur kota Jakarta, terutama Jakarta Pusat. dari pagi hingga siang ini diriku masih saja berkutat dengan tugas-tugas kampus yang tidak kunjung selesai, dan lagi agenda-agenda dakwah kampus dan organisasi kampus lainnya, yang memang aku diberikan amanah untuk ikut andil disana.

Cukup penat memang, pikiran rasanya penuh sekali dan otakku rasanya sangat panas,  hhmm astgahfirulloh...ya Robb ampuni aku...aku tak boleh mengeluh, sebab kepercayaan yang telah Kau Anugerahkan kepadaku, aku memohon kekuatan baik fisik dan Ruhiahku untuk mampu mengatasi semuanya, aku yakin aku tak sendiri, ada Engkau yang senantiasa bersamaku, walau kadang rasa sendiri itu mengusik jiwa, namun apalah artinya jika RahmatMu selalu kau curahkan padaku.

Robb...Kuatkan jiwa ini...
Robb...mampukan diri ini mengatasi segala persoalan-persoalan...
Robb...kuserahkan jiwa dan ragaku,,,

Wanita Penghuni Surga dan ciri-cirinya