Tausyiah

Hasan Al-Banna
Seorang da'i itu, jika dalam kelas ia menjadi yang paling cerdas, seolah dihabiskan hidupnya untuk belajar. Jika di tempat olahraga ia menjadi yang paling tangkas, seolah hidupnya dihabiskan untuk berlatih. Jika di majelis Al-Qur'an ia menjadi yang paling fasih dan banyak hafalannya, seolah hidupnya dihabiskan untuk menghafal. Dan dalam proyek-proyek dakwah mejadi yang terdepan, seolah habis hidupnya untuk proyek-proyek dakwah tersebut.

Selasa, 21 Mei 2013

Puisi: Keabadian Cinta
















Oleh: Titis As Sausan



Cinta jangan pergi ...
Apalagi berlari dariku...
Tetaplah temani aku disini...
Tetaplah disampingku saat ini...



Cinta...tak pernah kunikmati
Kau...bagai buih yang terhampar di gurun hati
Di gersangnya jiwa-jiwa yang rapuuh



Cinta...datanglah penuhi hati ini
Cinta...meski belum kutemui kau saat ini
Meski Ku tak mengerti makna cinta yang sejatinya
namun tetap kan ku nanti



Cinta...tetap kunanti
Hingga jiwaku terbang bersama CintaNya menuju arsyNya yang tinggi
ketempat keabadian cinta bermuara



Puisi : PALESTINA BERDARAH

















oleh : Titis As Sausan

Gersang hembusan angin menerpa
Bersama kobaran api yang menyala-nyala
Dan debu terus mengepul di udara

Dentuman keras menyadarkan jiwa yang terlelap
Merah membara dalam malam yang pekat
Raungan, jeritan, dan tangisan sudah menjadi lengkap

Rintihan kehilangan terus menggoreskan luka
Tubuh-tubuh berlumuran darah
Hancur terkapar tanpa nyawa
Dalam pecahan batu batu berselimut debu arwah

Bocah kecil di balik tembok penjajah
Hilir mudik langkah kaki-kaki lelah melewatinya
Tak seorangpun datang menghampirinya
Tangisan pilu itu tak ada yang menghiraukannya

Semua terlena...

Pada nyawa yang berterbangan
Pada jasad tanpa nadi yang berserakan
Sungguh mengerikan...
  
Kau lihat...
Betapa kejamnya mereka
Kebiadapannya menghilangkan rasa
Tentang kemanusiaan terhadap sesama

Kau Lihat...
Api ...
Darah
Air mata...
Menyatu dalam saksi sejarah
Tentang negeri Palestina berdarah

Hari ke -23 serangan israel ke Palestina
Jakarta, 18 january 2009
Pernah dimuat di majalah Annida Online

Sendiri



Masih sendiri ^^
Sepertinya memang pekerjaanku memerlukan ketenangan dan kesunyian  agar dapat feel dan fokus. Sebab sering sekali aku berada sendirian dalam ruangan ini, walaupun ruangan sebelah cukup ramai dan sekatnya pun tidak  terlalu tinggi buatku. Sebenarnya aku tetap bisa berbincang dengan mereka tapi sayangnya mereka laki-laki semua, tak mungkin juga aku berbincang dengan leluasa. 

Jangan sedih ;(
Disini masih ada ibu Ida yang sering keluar masuk ruangan sekedar untuk merebahkan tubuh atau menghantarkan makanan atau numpang ke toilet, secara privasi nya lebih terjaga sebab ruangan kerja yang ku tempatkan sekarang sangat menjaga adab ikhtilat dan khalwat, subhaanalloh ^^

Betah sich walaupun sendirian...karena jika kesendirian itu kita maksimalkan bisa menambah kualitas diri, dan kita bisa lebih banyak melakukan yang bermanfaat dengan time yang tepat dan sistematis, but ga ada yang mengganggu^^ oppss...maksudnya tidak ada yang sibuk panggil-panggil sekedar untuk membenahi letak buku:).lho..lho.. ga nyambung  gini sich^^

Tetap semangat :)
Dengan kesendirian banyak hal yang bisa kita lakukan, mulai dari memperbaiki segala hal yang selama ini tidak terfikirkan dan banyak hal yang perlu diinovasi dan di evaluasi, pokoknya sendiri itu juga asyik kok^^), membuat kita menjadi lebih kreatif dan harus melangkah dengan semangat baru yang lebih segar.

Yakin, akan datang teman:):) asyiiikkk
Alhamdulillah, jika sudah mendekati jam 10.00 pagi. satu persatu penghuni ruangan ini datang. akhirnya aku berdua dan ga sendirian lagi dehh,,,,
" Yakinlah ketika kau saat ini masih sendirian, jangan bersedih, tetap semangat dan ikhtiar dengan bersabar, insyaAlloh teman yang kau tunggu akan tiba juga".

Lakukan hal yang membuat kita semakin menjadi manusia yang berkualitas. Oke sekarang ga boleh sedih apalagi ga semangat yuaahh^^, lakukan yang bisa membuat hati senang dan tenang jangan lupa dekatkan kembali diri kepada sang Khalik.

Selamat menikmati kesendirian dan penantian yang indah