Tausyiah

Hasan Al-Banna
Seorang da'i itu, jika dalam kelas ia menjadi yang paling cerdas, seolah dihabiskan hidupnya untuk belajar. Jika di tempat olahraga ia menjadi yang paling tangkas, seolah hidupnya dihabiskan untuk berlatih. Jika di majelis Al-Qur'an ia menjadi yang paling fasih dan banyak hafalannya, seolah hidupnya dihabiskan untuk menghafal. Dan dalam proyek-proyek dakwah mejadi yang terdepan, seolah habis hidupnya untuk proyek-proyek dakwah tersebut.

Selasa, 21 Mei 2013

Puisi : PALESTINA BERDARAH

















oleh : Titis As Sausan

Gersang hembusan angin menerpa
Bersama kobaran api yang menyala-nyala
Dan debu terus mengepul di udara

Dentuman keras menyadarkan jiwa yang terlelap
Merah membara dalam malam yang pekat
Raungan, jeritan, dan tangisan sudah menjadi lengkap

Rintihan kehilangan terus menggoreskan luka
Tubuh-tubuh berlumuran darah
Hancur terkapar tanpa nyawa
Dalam pecahan batu batu berselimut debu arwah

Bocah kecil di balik tembok penjajah
Hilir mudik langkah kaki-kaki lelah melewatinya
Tak seorangpun datang menghampirinya
Tangisan pilu itu tak ada yang menghiraukannya

Semua terlena...

Pada nyawa yang berterbangan
Pada jasad tanpa nadi yang berserakan
Sungguh mengerikan...
  
Kau lihat...
Betapa kejamnya mereka
Kebiadapannya menghilangkan rasa
Tentang kemanusiaan terhadap sesama

Kau Lihat...
Api ...
Darah
Air mata...
Menyatu dalam saksi sejarah
Tentang negeri Palestina berdarah

Hari ke -23 serangan israel ke Palestina
Jakarta, 18 january 2009
Pernah dimuat di majalah Annida Online

Tidak ada komentar: