Tausyiah

Hasan Al-Banna
Seorang da'i itu, jika dalam kelas ia menjadi yang paling cerdas, seolah dihabiskan hidupnya untuk belajar. Jika di tempat olahraga ia menjadi yang paling tangkas, seolah hidupnya dihabiskan untuk berlatih. Jika di majelis Al-Qur'an ia menjadi yang paling fasih dan banyak hafalannya, seolah hidupnya dihabiskan untuk menghafal. Dan dalam proyek-proyek dakwah mejadi yang terdepan, seolah habis hidupnya untuk proyek-proyek dakwah tersebut.

Kamis, 17 Oktober 2013

Menjaga Kualitas Kader





 


Fenomena yang terjadi di kampus kami beberapa tahun belakangan ini adalah menurunya kualitas dari kader dakwah, bagaimana upaya dan pendekatan yang perlu kami lakukan agar dapat terus menjaga kualitas kader setiap tahunnya ? 
 
Jika Anda merasa bahwa fenomena ini terjadi pada kampus Anda saja, jangan khawatir, karena fenomena ini terjadi hampir di seluruh kampus di Indonesia. Akan tetapi saya selalu mencoba melihat dari sudut pandang lain terkait menurunnya kualitas kader. Sejatinya saya melihat bahwa kualitas kader tidak menurun, yang terjadi adalah semakin banyaknya jumlah kader yang bergabung dalam dakwah, dan konsekuensi dari jumlah yang besar adalah kualitas yang belum tentu merata, apalagi jika pola manajemen kaderisasi belum rapih dan berkelanjutan.
Kader adalah aset yang sangat berharga untuk lembaga dakwah, karena kaderlah yang akan menggerakkan dan mengembangkan dakwah yang ada. Seringkali kita mendapat sebuah pertanyaan, mana yang lebih penting antara sistem dan kader. Seorang yang berpikir pendek akan mengatakan bahwa kader lebih penting, sedangkan untuk mewujudkan dakwah yang berkelanjutan, maka sistem yang menunjang untuk membentuk kader yang dengan kualitas baik adalah hal yang perlu dicapai.
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan yang ada dengan memaparkan kebutuhan apa saja yang perlu dimiliki oleh seorang kader dan metode apa yang tepat untuk memenuhi kebutuhan ini. Seorang kader yang berkualitas adalah seorang kader yang menguasai teori, memiliki maknawiyah yang stabil, serta memahami medan amal dakwah dengan baik. Ketika seorang kader mampu dibina untuk memiliki hal-hal ini maka ia akan memiliki immune terhadap segala tantangan dakwah. Oleh karena itu, sebagai tim kaderisasi yang akan menjalankan pembinaan ke kader, pemberian pemahaman serta latihan untuk memenuhi 3 hal ini adalah sebuah cara yang baik untuk senantiasa menjaga kualitas kader dakwah kampus. 
  
Menguasai Teori

Landasan awal dari menjalankan segala sesuatu adalah pemahaman terhadap apa yang akan dilakukan. Dalam konteks seorang kader sebagai individu, diharapkan ia dapat memahami dasar yang bisa menguatkan dirinya dalam berIslam dan alasan yang hakiki mengapa ia melakukan aktifitas dakwah. Adanya pemahaman dasar ini akan menentukan kebijaksanaan pribadi serta semangat geraknya. Biasanya permasalahan kader seperti masalah kejenuhan dalam berdakwah, virus merah jambu, kekecewaan terhadap dakwah atau jamaah dakwah. Metode yang tepat untuk menyampaikan teori adalah dengan bentuk ta’lim dengan seorang yang memahami dengan komprehensif materi, bentuk metode tambahan lainnya dapat di sampaikan dalam pembinaan rutin seperti mentoring. Hal-hal yang kiranya perlu disampaikan sebagai bekal bagi kader antara lain ;
  1. Memahami Prinsip Islam
Seorang kader diharapkan dapat memahami dasar-dasar yang sangat mendasar dari Islam itu sendiri. Bermula dari memahamkan makna dan urgensi syahadat sebagai pintu gerbang umat Islam. Mengenal Allah sebagai rabb dengan segala sifa-sifatnya, mengenal Rasul untuk diteladani, dan Al Qur’an sebagai pedoman hidup. Seorang kader dengan prinsip yang kuat akan berdampak pada militansi yang kuat pula, dan kelompok kader dengan prinsip yang kuat akan berdampak menjadi kelompok yang solid. Selain itu, keikhlasan dalam menjalankan agenda dakwah yang ada hanya untuk Allah semata dapat dibangun dengan dasar prinsip Islam yang kuat.
Sebagai seorang da’i yang akan menyampaikan nilai-nilai Islam tentu membutuhkan Ilmu untuk disampaikan , biasanya untuk dakwah kampus, diskusi tentang agama cukup banyak sekitar masalah aqidah dan alasan mengapa kita harus berIslam. Tentu, kita sangat berharap kader dakwah kampus bisa menjadi perpustakaan berjalan untuk menanyakan hal-hal terkait keIslaman. Terkadang pula, massa kampus menilai dan mengikuti bagaimana berIslam dengan mencontoh dari apa yang dilihat dan didengar dari pada kader dakwah kampus.
  1. Memahami Pedoman Islam
Dua pedoman utama dan hakiki seorang muslim dalam menjalankan hidupnya adalah Al Qur’an dan Al Hadits. Seorang kader diharapkan dapat memahami kedua pedoman ini dengan baik, metode yang sering dilakukan untuk meningkatkan kepahaman ini adalah dengan tahsin atau belajar bagaimana membaca Al Qur’an dengan tajwid yang benar, tahfidz atau belajar untuk menghafal Al Qur’an, dan tastqif atau kajian Al Qur’an dan Al Hadits untuk lebih memahamkan makna yang lebih mendalam dari dua pedoman ini. Seorang kader dakwah dituntut untuk selalu dekat dengan Al Qur’an, karena kedekatan dan banyaknya interaksi seorang kader dengan pedoman Islam ini akan berdampak positif pada beberapa hal, yakni ; (1) keberkahan dakwah, (2) kualitas maknawiyah kader, (3) kemampuan meyakinkan dan mempengaruhi seorang kader dakwah, (4) penjagaan asholah dakwah, dan (5) membangung kebiasaan untuk selalu berlandasakn syar’i dalam setiap kebijakan yang ada.
  1. Memahami Fikroh Dakwah dan Amal Jama’i
Sebuah pertanyaan yang harus dapat dijawab seorang kader sebelum berdakwah adalah “mengapa saya harus berdakwah ?”. Seorang kader diharapkan dapat memahami landasan mengapa seorang muslim harus berdakwah dan mengapa cara yang digunakan di lembaga dakwah sebagai metode dakwah yang digunakan. Ia juga diharapkan mampu melihat visi besar dakwah jangka panjang. Pemahaman terhadap pemikiran dakwah yang dilakukan diharapkan dapat membangun paradigma bahwa apapun tanggung jawab yang diberikan pemimpin kepada dirinya adalah bagian dari menjalankan agenda dakwah yang sudah Allah amanahkan kepada seluruh manusia.
Terkait pada amal jama’i atau beramal bersama, karena dakwah yang dilakukan dalam lembaga dakwah bersama-sama, seorang kader juga perlu diberi pengertian tentang prinsip al qiyadah wal jundiyah ( pemimpin dan pasukan ), agar ia mampu memerankan dengan baik jika ia menjadi pemimpin maupun pasukan. Karena memang pada dasarnya seorang kader akan menjadi seorang pemimpin atau yang dipimpin. Bentuk penaman kemampuan ini bisa dengan melibatkan langsung dalam organisasi, latihan beramal agar ia memahami hal ini dengan pengalaman yang ia dapat. 
 
Memiliki maknawiyah yang kuat

Kedekatan kader terhadap Allah adalah bahan bakar utama dalam menjalankan amanah dakwah yang ada. Apalagi dalam setiap hal yang kita lakukan, pertolongan Allah adalah suatu yang menjadi faktor sukses, dan pertolongan Allah hanya diberikan kepada umatnya yang berusaha dan berdo’a secara seimbang. Maknawiyah disini dapat dilatih dengan ibadah-ibadah mahdah yang dilakukan secara individu. Sebutlah, Shalat wajib, Shalat Sunnah, Puasa Sunnah, Qiyamulail, dan sebagainya. Untuk memicu dan membiasakan ibadah-ibadah ini biasanya dapat menggunakan perangkat mutabaah amalan yaumiyah ( pengecekkan amal ibadah harian ) yang diberikan kepada seluruh kader. Tentunya juga di awali dengan pemahaman tentang ibadah mahdah dan tata cara untuk melaksanakannya. Ketika seorang kader memiliki maknawiyah yang kuat maka ia akan memiliki tekad dan kemauan yang kuat dalam menjalankan amanah dakwah, karena ia memandang dakwah sebagai bagian dari hidupnya dan ia memahami bahwa surga hanya bisa ditebus dengan usaha yang kuat, salah satunya dengan menyampaikan risalah Islam kepada masyarakat luas. selain itu seorang yang maknawiyah yang kuat akan berdampak pada loyalitas atau kesetiaan yang kuat kepada jamaah dakwah yang ada. Ia memandang apa yang ia lakukan dalam dakwah hanya untuk Allah semata, ia siap menaati dan siap melayani segala kebutuhan dakwah, ia siap memimpin dan dipimpin, dan ia bukanlah melakukan aktifitas ini untuk manusia, sehingga ketika salah seorang kader lain menyinggung atau mengecewakan dirinya, itu tidak jadi alasan baginya untuk kecewa atau mundur dari dakwah. Selama lembaga dakwah masih berorientasi rabbaniyah maka ia akan terus bergabung dan berjuang bersama. 
 
Memahami Amal Dakwah

Kader dalam menjalankan agenda dakwah memerlukan strategi dengan baik, serta memahami apa yang sedang ia lakukan dan apa manfaatnya untuk dakwah. Beberapa hal yang perlu dipahami terkait amal dakwah antara lain ; (1) memahami tujuan dakwah, (2) memahami peran dirinya dalam dakwah, (3) memahami potensi diri, (4) memahami medan dakwah ( objek dakwah ), dan (5) memahami makna pengorbanan dan kesungguhan dalam beramal. Kelima pemahaman terkait amal dakwah ini bisa dibangun dengan latihan langsung beramal dakwah serta di stimulus dengan kaderisasi pasif kepada kader dakwah. Kader dakwah yang memiliki pemahaman yang baik terkait amal dakwah biasanya memiliki visi besar terhadap dakwah itu sendiri, ia punya cita-cita terhadap dakwah, ia punya orientasi dan visi yang jelas terhadap tanggung jawab yang di embannya saat ini dan memberikan dampak semangat yang gigih untuk mencapai tujuan yang ia dan lembaga dakwha harapkan.
Seorang kader yang sudah memahami urgensi dakwah dan mengetahui visi dakwah jangka panjang, akan mempunyai energi lebih untuk bergerak secara trus menerus dalam mewujudkan cita-cita mulia ini. Selain itu ia memiliki semangat pengorbanan, baik itu korban harta, waktu, perasaan, bahkan berkorban hak dirinya seperti waktu istirahat karena ingin memberikan yang terbaik untuk dakwah.
Kualitas kader dakwah saat ini, walau semakin banyak jumlahnya harus tetap dijaga, karena kualitas kader dakwah ini akan membuat kualitas serta asholah dakwah tetap terjaga. Menjadi tanggung jawab bagi kita yang memahami urgensi menjaga kualitas kader ini untuk membangun sistem yang memungkinkan membentuk kader yang berkualitas meskipun jumlah kader semakin banyak bertambah setiap tahunnya.

Sumber: http://ridwansyahyusufachmad.com/analisis-instant-problematika-dakwah-kampus/

Rabu, 16 Oktober 2013

AYAH

Memang bukan hal mudah melupakan begitu saja orang-orang yang kita kasihi yang telah kembali ke hadirat-Nya, ketka wajah itu muncul tiba-tiba dalam ingatan dan mulai merasuki dalam jiwa dan mulai merambah ke jiwa dan ada rasa rindu yang teramat rindu...

Ayah,,,Ied Adha 1413 H kemarin tanpamu untuk yang kesekian kalinya...
Dan kuingat betul saat kau pergi meninggalkan kami pada saat itu tepat dua hari setelah idul adha tahun 1999. Kini aku hanya bisa mengenangmu saja ayah, aku rindu nasihatmu, aku rindu tatapan matamu yang tajam saat memarahi kami.

Ayah...
Aku rindu saat tanganmu dengan telaten menanam bibit-bibit pohon pisang, kacang, dan umbi-umbian.
Aku rindu saat hujan turun dan suara-suara kodok bangkong di belakang halaman rumah kami dan jangkrik yang bersahut-sahutan bersama bunyi tetesan air hujan yang jatuh, indah sejuk dan damai sekali. 

Ayah...
Aku ingin bahagiakanmu...
dengan menjadi anak yang shalihah
Aku akan menjadi anakmu yang senantiasa mendo'akamu
Mengingatmu meski kau telah jauh dari kami...

Ayah...
Semoga Rinduku memberikan cahaya dan kesejukan untuk kau disana
Semoga kita bertemu di Jannah-Nya ayah...

Senin, 07 Oktober 2013

Ketabahan dan kekuatan

Perjalanan yang kutempuh genap sudah 2 semester sebagai pengurus LDK cabang, suka dukanya telah kami lalui bersama. Ada canda dan tawa kalian yang kurindui, ada tangisan dan kesedihan yang meraungi jiwa, lelah memang. Namun inilah jalan yang sejak awal sudah kupilih menjadi bagian dalam perjalanan hidupku.

Menyesalinya???
Tidak
Namun terkadang kepenatan dan kelelahan itu sering kali menusuk jiwa dan nuraniku untuk berkata"berhenti saja", pensiun dari jalan yang bernama LDK. Semuanya yang kulalukan seolah-olah hanya kesia-siaan semata lantaran hatiku sulit berdamai untuk melewatinya dengan bersabar.

Saat ini... ketika aku mendengarkan sebuah nasyid dari brother yang berjudul" Selamat berjuang". Aku tersontak dengan isi liriknya di bait:

Tetapi kuatur pada hakikat
Suka dan duka dalam perjuangan
Perlu ketabahan dan kekuatan
Keteguhan hati berlandaskan iman
Aku sadar bahwa perjuangan itu hakikatnya memerlukan ketabahan, kekuatan, keteguhan hati yang dilandasi keimananan, itulah kuncinya. Saat ini kami dalam keadaan perjuangan yang penuh dengan ujian, itu saja sepertinya menjadikan kita kendur akan niat kita masuk ke dalam LDK, padahal awal ikrarnya hmm...

Aku bermunajat pada-Nya agar diberikan kekuatan hati dalam mengarungi perjalanan dakwah ini, yaa dakwah karena Engkau ya Robb,,,

Aku rindu saat-saat jiwaku luruh dihadapanMu yang maha Agung, dalam tangis dan keinsyafan diri ya Robb^_^)...
Kuatkan hati saudara-saudari kami yang berada dalam perjuangan ini juga^_^)
ya Robb.

Ingin terus kunikmati kesakitan, kelelahan dan kepasrahan ini padaMu ya Robb...karena Kau yang maha menolong dari apa yang kami butuhkan.

SAHABATKU...
satu pintaku

 


2 kunci

Semangat itu masih menggebu dalam relung jiwaku
Akankah luruh hanya dengan satu kata kecewa*
Kata-kata menyakitkan hati serta menghujam ulu hati

Namun bukankah dengan begitu dia menjadi vitamin dalam jiwamu, mengukur sejauh dan seberapa besar keikhlasan jiwamu dan sekuat apa dirimu untuk terus bersabar.

Hai jiwa...
Tahukah kau perjalanan dakwah itu tidak lah mudah dan ringan
Jejak langkahmu tak boleh terhenti oleh makian dan hinaan dari mereka
Karena kau tahu tujuanmu hanya satu...
Ya menuju keridho'anNya...karena Syurgalah yang menjadi pengakhirannya

Ikuti kata hatimu...
Ikuti kata jiwamu...
karena fatwa yang sesungguhnya akan hadir melalui hati yang dekat pada_nya

Hanya ada 2 kunci nya
Ikhlas dan bersabarlah
Dengan segala bentuk ujian dan kenikmatan...

Senin, 26 Agustus 2013

MALU

"Aku malu...
pada mereka yang tanpa air mata menatap jiwa yang tinggal menghitung hari, jam bahkan mungkin hitungan menit...
"Layaknya tawanan yang jiwanya secara tiba-tiba bisa saja pergi dari raganya...

"Aku malu...
Ketika mereka tak merasa cemas dan takut untuk lantang mengatakan kebenaran
Mereka berada dalam ancaman nyawa...
Namun mereka tak gentar sedikitpun..

"Sementara jiwa yang bersemayam ini ...
dalam keadaan dan tempat yang nyaman...
Namun kegigihan dan semangat juang semakin meluruh...

"Harusnya aku malu...aku malu..
Pada jiwa sikecil yang terenggut dengan kejam dan sadis...
Demi memperjuangkan peradaban Islam yang sesungguhnya...

Semoga mereka menjadi Syudaha yang dirifhoiNya
Dan memperoleh tempat yang mulia disisiNya

Sampaikan salam dan do'a-do'a kami untuk mereka
Semoga kita dapat berkumpul kelak di Jannah-Nya
Amiin

Selasa, 20 Agustus 2013

Tips KKP 3 malam (terpaksa)


Tepat tanggal 20 Agustus 2013 paper KKP harus sudah dikumpulkan, aaiiihh setelah ujiannya aku ga sempat ikut, sekarang dalam waktu yang sangat singkat aku membuat paper nya. Alhasil aku buat dengan waktu yang sangat singkat, menguras energi dan fikiranku.

Ga nyangka aja akhirnya aku bisa juga ngumpulin tugas KKP ke ADM kampus, lega banget, masyaalloh.......... setelah perjuanganku membuat KKP dalam waktu 3 hari. ga bisa tidur, ga bisa makan dengan tenang, bawaannya sensi aj...kalo ditanya pasti jawabnya singkat dengan "hhmm""ya""ga""he-eh"...betul banget selama 3 hari udah kaya anakyang autis dan gagu gitu...astaghfirulloh...efek dari belajar kebut 3 malam.

udah gitu dihari yang sama harus ujian 2 mata kuliah lagi....Allahuakbar!
Dengan sisa energi aku ikutin aja, mata kuliah pertama masih bisa ku ikuti dengan sampai akhir, namun pas udah mata kuliah kedua rasanya udah ga sanggup lagi melihat komputer, yaah  jelas aja ujiannya dua-duanya praktek yang semuanya tentang program,,,,*Ujian yang berat

Akhirnya ku kerjakan dengan semaksimal yang aku mampu lalu segera ijin pulang kerumah, sampai dirumah langsung ambil posisi istirahat, Bismillah...
rasanya baru bisa tidur tapi bayangan 2 mata kuliah yang akan diujikan besok masih menari-nari dengan lincahnya di kepalaku...tapi ga kuasa tubuhku bangkit dari rebahnya saat itu.

Pelajaran yang aku ambil dari yang terjadi kemarin, dari belajar sistem ngebut kemarin, dan itu sebenarnya ga baik deh...beneran! tapi jika kondisi memaksa ya udah mau ga mau harus terjadi.

Nich ada sedikit Tipsnya:

1. Kita ga boleh memaksakan diri, ketika kemampuan kita tidak sampai disana usahakanlah yang maksimal namun tetap memikirkan hak-hak badan yang perlu kamu istirahatkan. jangan sampai seperti pemuda cina yang  sanking fans sepak bola lalu nonton TV pertandingan piala dunia selama 7 hari ga tidur ehhh pas tidur...ga bangun lagi...na'udzubillah ya..
2. Tetap  makan yang teratur, energi yang kamu keluarkan saat belajar dan berfikir itu banyak sekali jadi imbangi dia dengan makanan2 ringan/camilan, minuman susu.
3. Terus berdo'a, sebelum  memulainya kamu harus berdo'a agar Allah SWT memudahkan, memfahamkan dan memberikan ilmu yang bermanfaat buat kita.
4. Tetap jaga kebersihan badan, mandi pagi-pagi bila perlu keramas biar seger, karena ketika badan kita segar maka fikiran kitapun terasa fresh kembali.
5. Sharing dengan yang bisa, walaupun gak semuanya di share paling ga yang kamu ga bisa lalu bertanya, jangan sampai kamu  ga mau tanya, alhasil deh bakalan sesat*upss malu bertanya sesat ga sampai tujuan
6. Tetap lah ceria, baik dari dalam hati maupun raut wajah. *Udah lagi susah dibuat dengan wajah yang susah juga...duuuh derita banget kaliii...
7. Tetap sesekali memfreshkan diri dengan melakukan hal-hal yang kamu sukai agar tidak stress nantinya.
8. Udah dulu ya selamat mengamalkan nya*jika kondisi memaksa(sebaiknya lakukan semuanya dengan terschedulle jangan kebut-kebut kaya saya).

"Maklum penulis ini seorang yang aktiv dalam organisasi, terus bekerja dan masih kuliah juga, jadi gini deh..apa2 dikerjakan dengan sistem kebut)


Semoga Allah mudahkan dan lancarkan setiap usaha penulis untuk kedepannya aamiin.




Rabu, 31 Juli 2013

Maaf terakhir



Guyuran hujan malam itu tidak menyurutkan langkah kami untuk ber ikhtiar mencari kesembuhan Sakitnya, derasnya air yang tumpah kebumi, seakan mengisyaratkan bumi ikut menangis atas musibah yang sedang keluarga kami alami.

Perjalanan malam ini menuju rumah sakit yang ditempuh dengan waktu 6-7 jam normalnya, kini harus kami tempuh lebih dari itu, karena adikku yang sedang sakit tidak bisa mengalami goncangan sehingga akan menambah parah sakitnya.

Allahu robbi...
dengan rahmat dan pertolonganMu kami selamat dalam menempuh setengah perjalanan ini, meskipun harus terkadang berhenti seketika, karena adikku merasakan sakit pada perutnya.

Tepat pukul 01.30 WIB dini hari kami berhenti di sebuah rumah makan, setelah beristirahat sejenak dan kami melakukan sholat berjama'ah, adikku menyusul lalu berwudhu dan melakukan sholat tahajjud di mushola sederhana itu. Kami yang sedari tadi telah selesai hanya mampu memandanginya dari belakang tempat sholatnya, Aku dan Ibu tetap bertahan menungguinya hingga selesai dia Sholat, wlau saat itu kakak dan beberapa kerabat sudah kembali ke mobil.
Sholat Di Masjid
Setelah salam,,,lama dia tertunduk, tidak tahu do'a apa yang sedang dia ucapkan dia terlihat sangat khusyu sekali. Aku yang memandanganya dari kejauhan bagaikan patung yang tersihir olehnya, deraian-demi deraian keharuan menetes jatuh di pipiku, ada perasaan haru, dan bahagia bercampur didalam benakku.
Allah terimakasih Engkau lembutkan hatinya dengan do'anya dihadapanMu, semoga Kau berikan dia kesembuhan, aamiin”
Lama juga aku berdiri mematung dibelakangnya, akhirnya dia mengusapkan kedua tangannya ke wajahnya, berakhirlah sudah do'a panjangnya di malam itu.

Dia membalikkan wajah dan tubuhnya ke arah kami, Aku dan Emak. Jelas sekali wajahnya yang kuning pucat, namun terlihat bagai cahaya dari kejauhan, Ah perasaanku menjadi sangat kacau melihat kondisi fisiknya yang seperti itu...
lambat sekali jalannya menuju ke arah kami, serta merta diraihnya tangan Emak lalu diciumnya, hingga diapun bersujud di kedua kaki Emak.

“Emak...maafin arifin ya? Selama ini banyak khilaf dan salah sama Emak, mak maukan maafin arifin?
Terus dia ucapkan kata maaf itu dengan tangisan penyesalan dan sujud mencium kaki emak.
“Iya Arifin sudah Emak maafkan,,,sekarang Emak hanya ingin arifin semangat untuk sembuh, dan banyak berdo'a sama Allah, kan kita semua sedag ikhtiar buat Arifin, jadi ga usah mikir yang macam-macam ya...”
Emak dan aku seraya mengusap pundaknya, astaghfirulloh tubuh yang gagah dahulu kini begitu terasa ringkih dan seperti tinggal kulit dan tulang saja, kasihan sekali kamu adikku...

“Pokoknya kamu harus terus semangat ya, mba dan semua keluarga disini akan semaksimal mungkin berikhtiar dan berdo'a buat kesembuhan Arifin, yang pastinya Arifin harus lebih dekat lagi dengan Allah ya...”

Allahuakbar...Dia yang mulut dan sikapnya terkadang tajam dan arogan, kini merendahkan diri dihadapan seorang ibunda, mencium tangan dan kedua kakinya demi mendapatkan pintu maaf sang bunda, semoga Allah menerima taubatmu adikku dan Allah ridho padamu. Aamiinn

sudah terhitung malam ke 40 hari ini kami menginap dirumah sakit, untuk merawatnya. Kami berusaha sekuat-kuatnya untuk senantiasa memotivasinya walau kenyataan tidak sesuai dengan keinginan, aku berusaha legowo dan tawakal padaNya.

Siang ini cukup banyak yang aku dan Arifin perbincangkan, kesehatannya sudah terlihat lebih baik. Hingga malam ba'da maghrib masih saja ada yang menjenguknya, beliau tetangga rumah kami yang datang bersama keluarganya untuk menjenguk adikku.

Pak Arifin minta maaf ya, kalo selama ini mungkin punya salah sama Bapak, Ibu dan Arifin titip juga tolong sampaikan maaf Aku ke orang-orang di kampung, soalnya takut ga sempat pulang. Insyaalloh besok sudah mulai kemo jadi kemungkinan Arifin tinggal di palembang untuk sementara waktu. Terimakasih pak sudah mau jenguk Arifin, maaf merepotkan ya..” ujar adikku.

Arifin cepat sembuh ya, Bapak dan ibu juga mendo'akan Arifin bisa sehat lagi, yang sabar ya Fin, banyak berdo'a sama Allah, Bapak dan Ibu mau pamit pulang sudah malam ndak bisa lama-lama”. Kata bapak itu sambil bersalaman.

Aku masih memperhatikan percakapan adikku dengannya, mereka berpamitan dan bersalaman, dipeluknya adikku bersama tangisan iba nya melihat Adikku yang terbaring lemah dan pucat bercahaya. Kutahan agar tak jatuh air mataku, melihat begitu haru mereka pada adikku dan sayangnya mereka pada adikku.

Namun hanya Allah yang tahu, segala amal yang tersembunyi maupun yang nampak. Dan hanya pada Allahlah kelayakan pembalasan atas amal baik dan buruk yang kita lakukan. Kau begitu dikasihi oleh tetangga-tetanggamu Dik, mereka yang datang lalu menangis melihatmu, mereka begitu menyayangimu Dik, begitu juga dengan Mbamu, Emak dan Kakak-kakak semuanya, kami menyayangimu, lekas sembuh ya Adikku...

Malam ini terasa begitu panjang, sebab si Adik gelisah terus dan tidak bisa tidur. Aku khawatir sekali jika sampai down kondisi badannya ini akan mengefek pada pembatalan kemo besok pagi, Ya Allah berikanlah ia ketenangan dan jauhkan dari rasa sakit ya Allah.aamiin.
Berapa kali dia mengigau, dan mengajakku berbicara padahal hari sudah sangat larut.

“ya sudah Arifin istirahat dulu aj ya, kan besok sudah mau di kemotrapi jadi ga boleh sampai kurang istirahatnya, banyak berdo'a dan zikir ya dik sebelum tidur supaya tetap dijaga sama Allah”, ujarku mengingatkannya.

“Iya mba Arifin akan istrahat, arifin akan nurut apa yang mba katakan, Astagfirullloh hal adhiiim, Astagfirullloh hal adhiiim, Astagfirullloh hal adhiiim,,,” dengan zikirnya ia mulai tertidur dan tak lagi ku dengar suara nya.

“Mba sini,,,deket Arifin, arifin mau tanya ke Mba?”
aku perlahan menghampirinya lagi, ada sesuatu yang ingin dia tanya
“ Mba punya musuh ga?”tanyanya
“Nggak, memangnya kenapa kok nanyanya seperti itu?” jawab sambil balik bertanya
“Iya,,,berarti hanya mba yang bisa bacakan Ifin”, katanya
“Bacakan apa maksud Ifin?, tanyaku penasaran
“ya Bacakan Ifin ya Mba,,,
“Iya nanti mba bacakan buat Arifin ya, sekarang arifin harus istrahat dulu ya” kataku seraya memngambil mushab untuk siap tilawah di sampingnya.
“Iya mba arifin akan menurut apa yang mba katakan, arifin mau istirahat dulu ya mba, Astagfirullloh hal adhiiim, Astagfirullloh hal adhiiim, Astagfirullloh hal adhiiim...”suaranya semakin melemah dan tak terdengar lagi seraya matanya terpejam tidurnya terlihat pulas sekali.
Foto ini diambil 3 hari sebelum dia meninggalkan kami
Kalimat tahlil itu, terus dan terus aku bisikkan ditelinganya namun hanya gerakkan kecil saja yang terlihat dari bibirnya dan tubuhnya yang lunglai saat itu. Ia lunglai lemah tanpa suara...jiwanya pergi meninggalkan jasad dan orang-orang yang mencintai serta mengasihinya...

Adikku...saat rohmu pergi bersama malaikat izroil...
mba dan emak berusaha mengikhlaskan mu...
air mataku seakan-akan sudah tak mampu lagi keluar dari mata..
sebab sedih ini terlalu dalam di hati...

hanya kalimah-kalimah zikir yang mampu ku kumadangkan
sambil ku usap wajahmu yang tampan,
ini adalah yang terakhir mba mengusap dahi dan wajahmu dik...
Semoga kau tenang disana, dimuliakan disisiNya...
Teriring doa terbaik mba untukmu...
teriring fatihah selalu untukmu...

Ada satu kata yang belum bisa mba ucapakan padamu...
“maaf” maafkan mba yang menginginimu ber istirahat...
Aku tak tahu kalo ini menjadi istrahatmu yang sesungguhnya...
Istighfar menjadi kalimat terakhir yang kau ucapkan...
Maafkan mbamu ini dik...
maafkan mbamu...

bukan maksud menginginkamu beristirahat selamanya,,,
Bukan...
bukan ini...

mba menyesal mengucapkan kalimat itu padamu dik...
sekali lagi maafkan mba yaa...Mba sayang kamu dik...



Jakarta, 1 Agustus 2013
23 Ramadhan, 1434 H